Hubungan Manusia Dan Cinta Kasih
Ilmu Budaya Dasar
Hubungan Manusia Dan Cinta Kasih
Hubungan Manusia Dan Cinta Kasih
PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa Indonesia
karya W.J.S Poerwadarminta,Cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa)
sayang (kepada) atau (rasa) sangat kasih atauvsangat tertarik hatinya.Sedangkan
kata kasih artinya persaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.
Cinta kasih dapat di artikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang
yang di sertai dengan manaruh belas kasihan.
Dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang
ditulis oleh Yulia Budiwati, dijelaskan mengenai pengertian kasih sayang. Kasih
sayang adalah satu istilah yang konotatif, dan tidak denotatif. Akan
tetapi ia tidak akan muncul dan berkembang tanpa adanya kehendak sesuatu pihak
yang memberikannya. Sebelum kita memberi kasih sayang kepada orang lain,
sayangilah diri anda sendiri terlebih dahulu dengan mencerminkan Akhlak dan moral
yang baik. Kasih sayang ini sadar atau tidak, menuntut tanggung jawab,
pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka
masing-masing pihak sehingga antar keduannya merupakan kesatuan yang bulat dan
utuh.
Rasa kasih sayang adalah
Rasa yang timbul dalam diri hati yang tulus untuk mencintai, menyayangi, serta
memberikan kebahagian kepada orang lain , atau siapapun yang dicintainya. Kasih
sayang diungkapkan bukan hanya kepada kekasih tetapi kasih kepada Allah, Orang
Tua, keluarga, Teman, serta makhluk Lain yang Hidup dibumi ini.
Dalam makna lain Kasih Sayang adalah
rasa yang didamba setiap insan di dunia, kasih sayang seorang ibu kepada
anaknya, sebaliknya kasih sayang seorang anak kepada Orang Tuanya. Kasih sayang
akan muncul ketika ada perasaan simpatik dan iba dari dalam diri kepada yang
dikasihi, namun kemunculan kasih sayang sangat alamiah dan tidak bisa
dibuat-buat atau direkayasa. Setiap insan ingin dirinya disayangi, maka
sayangilah orang lain juga. karna dengan merasakan sayang itu setiap insan
dapat merasakan kebahagian yang hakiki. apabila sifat sayang mulai luntur dan
sifat dendam, kebenciannya lebih besar maka akan menjanjikan kehancuran kepada
sesuatu bangsa atau masyarakat.
Sering
kali kita mendengar orang berkata bahwa ” kasih sayang itu tidak pernah
menuntut dan akan menerima apa adanya ” ya memang benar begitulah, bahwa kasih
sayang itu bisa menerima apa adanya. Tapi Nilai seperti seperti itu harus kita
Letakkan pada Tempatnya, yaitu dalam batin kita sebagai Dasar Utamanya .
Begitu juga dengan palajaran dalam kehhidupan ini, kita ambil hikmahya
saja untuk menyayangi kehidupan yang kita miliki ini.
2.1
Bentuk-bentuk cinta
Menurut Erich Fromm (1983 : 54) dalam bukunya
Seni Mencintai mengemukakan tentang adanya berbagai macam-cinta yang dapat di
uraikan sebagai berikut :
1. Cinta Diri Sendiri
Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri
(self love) dan banyak orang yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan
dengan egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun
apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus dirinya sendiri,
sehingga kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi seimbang ini bernilai
positif. Dengan demikian cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi
harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik.
2. Cinta Sesama Manusia / Persaudaraan
Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan
(agape. Bahasa Yunani) itu merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan
dalam tingkah laku atau perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan
perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu
membela, menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari
hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan
perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu disebabkan karena pada
dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk social)
dan sudah merupakan suatu kewajiban.
3. Cinta Erotis
Cinta yang erat dorongannya dengan dorongan
seksual (sifat membirahikan) ini merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias
memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu
tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain Cinta erotis jika didasari
dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam melestarikan
keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak
didasari kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga yang
ada hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan bias berakhir
dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin timbul juga perselingkuhan atau ke
tempat pelacuran yang didalamnya tidak mungkin akan timbul rasa kasih sayang
karena yang ada hanya nafsu birahi berhubungan badan saja, dengan uang sebagai
bayarannya.
4. Cinta Keibuaan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan,
yang paling asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya
sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan
memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri alami
seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan
kebapakan bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.
5. Cinta menurut ajaran Agama
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling
jernih, spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang
luhur, khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang
manusia kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang
mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.
Ini merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku,
moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
Komentar
Posting Komentar