Review jurnal Total Quality Management in Education

1.      Motivasi Penelitian
Total Quality Management  (TQM) telah diadopsi sebagai paradigma management oleh banyak organisasi diseluruh dunia. Gerakan kualitas di mulai  dengan proyek perbaikan kualitas di organisasi. Tapi kemudian menyebar ke institusi pelayanan lainnya termasuk banking, asuransi, organisasi nirlaba, kesehatan, pemerintah dan institusi  pendidikan. Model Total Quality Management (TQM)berdasarkan ajaran guru yang berkualitas, umumnya melibatkan sejumlah prinsip seperti kerja sama tim, kepemimpinan manajemen puncak, fokus pelanggan, keterlibatan karyawan, alat perbaikan terus-menerus, pelatihan, dll, (Murad, A., Rajesh, K, 2010). Berarti pengelolaan semua elemen dari suatu proses organisasi, praktik,sistem, metodologi dan semua orang yang terlibat atau kerusakan dengan cara apapun kualitas produk atau jasa. (Stanciu, I, 2003).

Memperkenalkan prinsip-prinsip dasar Total Quality Management  (TQM)  di universitas tergantung pada keberadaan budaya kualitas yang memadai dariSeluruh staf. Budaya lembaga dari universitas mempengaruhi prosedur aplikasi dalam konteks kualitas strategi, meskipun tidak muncul secara langsung akantetapi melalui konsekuensinya. budaya mengintegrasikan nilai-nilai, keyakinandan norma-norma perilaku yang telah terbukti menjadi benefit untuk universitas di masa lalu dan memberi kepribadian dan keunggulan di waktu yang sama terbentuk pada kehidupan siswa. bentuk tersebut adalah ketenaranuntuk belajar. Misalnya universitas terkenal seperti Oxford, Cambridge dan Harvard telah menjadi terkenal tidak hanya melalui hasil akademis, akan tetapi juga melalui budaya lembaga. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini dilakukan.

2.      Tujuan penelitian
Tujuan keseluruhan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan prinsip-prinsip umum dari TQM yang terlibat dan untuk menjelaskan bagaimana pendekatan ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dari lembaga pendidikan.

3.      Metode penelitian
Tujuan ini dilakukan atas evaluasi dan penilaian dari kualitas kerja saat ini. Pada kenyataannya, cara dimana universitas bekerja dengan isu kualitas saat ini, akan dibandingkan dengan pendekatan TQM dan kelemahan serta kelebihan dari kualitas kerja akan diakui. TQM adalah sebuah visi dimana institusi pendidikan hanya dapat mencapainya melalui perencanaan jangka panjang dengan menggambarkan dan mengimplimentasikan perencenaan kualitas secara rutin, yang mana mempelopori institusi tersebut dalam mencapai visinya. Aplikasi dari konsep TQM adalah salah satu pengukuran, yang akan terus bertahan lama pada proses revolusi system pendidikan yang lebih tinggi. Penelitian ini berusaha secara teoritis mengkonsep TQM pada pendidikan tinggi.


4.      Kesimpulan
Dengan demikian, pelaksanaan TQM dalam organisasi menghasilkan daya saing di pasar, daya saing, yang didukung oleh aspek-aspek berikut.
·         TQM panggilan untuk inovasi, fleksibilitas dan potensi keuangan; TQM, oleh leverage-nya, mengkonsolidasikan motivasi dan kreativitas karyawan, menciptakan, dengan demikian, lebih besar potensi inovasi;
·         TQM memungkinkan kontrol yang lebih baik dari proses dalam perencanaan, desain, wilayah distribusi, memberikan kontribusi untuk fleksibilitas yang lebih besar;
·         TQM mencapai layanan berkualitas tinggi, menghormati batas waktu pengiriman, semua ini di kompetitif harga dan penguatan posisi di pasar.
TQM adalah faktor pasti umum yang akan membentuk strategi lembaga pendidikan tinggi dalam usaha mereka untuk memenuhi berbagai pemangku kepentingan termasuk: siswa, orang tua, industri dan masyarakat secara keseluruhan.

5.      Kontribuasi penelitian
Penelitian ini berkontribusi sebagai acuan bagi pendidikan tinggi bahwa dalam upaya peningkatan TQM harus memiliki budaya pendidikan yang kondusif yang berorientasi pada kepuasan pemangku kepentingan seperti siswa, orang tua, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan. Budaya pendidikan yang kondusif harus diimplimentasi pada berbagai elemen institusi pendidikan tinggi dimulai dari tingkat staf sampai menejemen puncak. Reformasi birokrasi pendidikan juga merupakan salah satu factor penting dalam upaya membentuk kualitas lulusan pendidikan tinggi yang berkualitas.

6.      Rekomendasi Reviewer
Paper ini secara spesifik ingin menjelaskan mengenai pentingnya TQM pada perguruan tinggi, akan tetapi secara keseluruhan masih menggunakan konsep TQM pada perusahaan swasta sehingga kurang relevan bagi perguruan tinggi yang memiliki budaya organisasi yang berbeda. Oleh karena itu, direkomendasikan untuk penelitian selanjutnya agar berfokus membuat konsep TQM secara teoritis sesuai dengan budaya pendidikan.

7.      Bagaimana jika di Indonesia?
Konsep TQM yang telah diuraikan dalam paper ini relevan untuk diimplimentasikan di Indonesia karena pada prinsipnya konsep TQM di seluruh organisasi di dunia tidak jauh berbeda termasuk Indonesia. Dalam upaya peningkatanTQM yang harus diperhatikan bahwa kepuasan para pemangku kepentingan menjadi factor utama dalam pencapaian visi organisasi.
Maka manajemen perguruan tinggi di Indonesia sudah seyogianya memandang bahwa ProsesPendidikan Tinggi adalah suatu peningkatan terus-menerus (continuous educational process improvement), yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan lulusan (output ) yang berkualitas, pengembangan kurikulum, proses pembelajaran, dan ikut bertanggung jawabuntumemuaskan pengguna lulusan perguruan tinggi. Berdasarkan informasi sebagai umpanbalik yang dikumpulkan dari pengguna lulusan (external customers) itu dapatdikembangkan ide-ide kreatif untuk mendesain ulang kurikulum atau memperbaiki proses pendidikan tinggi yang ada saat ini.

Link Blog : http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042813012743

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Definisi dan Contoh Metode Pencarian Buta dan Heuristik

Definisi, Konsep, serta Contoh Intelligence Agent

PEAS (Performance maesure, Environment, Actuators, Sensor)