Definisi dan Contoh Metode Pencarian Buta dan Heuristik
Metode pencarian Buta (Blind Search)
Pencarian buta merupakan sekumpulan prosedur yang
digunakan dalam melacak ruang keadaan. Pencarian berlangsung sampai solusi
terakhir ditemukan. Idenya adalah menguji seluruh kemungkinan yang ada untuk
menemukan solusi.
Teknik yang digunakan :
Pencarian dengan Breadth First Search menggunakan teknik dimana langkah pertamanya adalah root node diekspansi, setelah itu dilanjutkan semua successor dari root node juga di-expand. Hal ini terus dilakukan berulang-ulang hingga leaf (node pada level paling bawah yang sudah tidak mempunyai successor lagi).
Pencarian dengan Breadth First Search akan menjadi
optimal ketika nilai pada semua path adalah sama. Dengan sedikit perluasan,
dapat ditemukan sebuah algoritma yang optimal dengan melihat kepada nilai tiap
path di antara node-node yang ada. Selain menjalankan fungsi algoritma BFS,
Uniform Cost Search melakukan ekspansi node dengan nilai path yang paling
kecil. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat antrian pada successor yang ada
berdasar kepada nilai path-nya (node disimpan dalam bentuk priority queue).
Keuntungannya :
Keuntungannya :
·
Tidak menemui jalan buntu.
·
Jika ada suatu solusi, maka Breadth-first search
akan menemukannya. Dan jika didapat lebih dari satu solusi, maka solusi minimum
akan ditemukan.
Kelemahannya :
·
TABLE I. Membutuhkan memori yang cukup banyak,
karena menyimpan semua node dalam suatu pohon.
·
TABLE II. Membutuhkan waktu yang cukup lama,
karena akan menguji n level untuk mendapatkan solusi pada level ke-(n + 1).
B. Depth First Search (DFS)
Teknik pencarian dengan Depth First Search adalah dengan melakukan ekspansi menuju node yang paling dalam pada tree. Node paling dalam dicirikan dengan tidak adanya successor dari node itu. Setelah node itu selesai diekspansi, maka node tersebut akan ditinggalkan, dan dilakukan ke node paling dalam lainnya yang masih memiliki successor yang belum diekspansi.
Teknik pencarian dengan Depth First Search adalah dengan melakukan ekspansi menuju node yang paling dalam pada tree. Node paling dalam dicirikan dengan tidak adanya successor dari node itu. Setelah node itu selesai diekspansi, maka node tersebut akan ditinggalkan, dan dilakukan ke node paling dalam lainnya yang masih memiliki successor yang belum diekspansi.
Pencarian menggunakan DFS akan berlanjut terus sampai
kedalaman paling terakhir dari tree. Permasalahan yang muncul pada DFS adalah
ketika proses pencarian tersebut menemui infinite state space. Hal ini bisa
diatasi dengan menginisiasikan batas depth pada level tertentu semenjak awal
pencarian. Sehingga node pada level depth tersebut akan diperlakukan
seolah-olah mereka tidak memiliki successor.
Keuntungannya :
Keuntungannya :
- Membutuhkan
memori yang relatif kecil, karena hanya node-node pada lintasan yang aktif
yang di simpan.
- Secara
kebetulan, metode Depth First Search akan menemukan solusi tanpa harus
menguji lebih banyak lagi dalam ruang keadaan.
Kelemahannya :
- Memungkinkan
tidak ditemukannya tujuan yang diharapkan.
- Hanya akan mendapatkan satu solusi pada setiap pencarian.
Contoh Penerapan BFS & DFS
Studi Kasus : Pada suatu hari ada seorang petani yang mempunyai seekor kambing dan serigala.Pada saat itu ia baru saja panen sayuran. Karena membutuhkan uang, petani tersebut hendak menjual kambing, serigala, dan sayurannya ke pasar Johar. Untuk sampai di pasar Johar, ia harus menyeberangi sebuah sungai.
Permasalahannya : adalah di sungai itu hanya tersedia satu perahu saja yang bisa memuat petani dan satu penumpang lainnya (kambing, srigala, atau sayuran). Jika ditinggalkan oleh petani tersebut, maka sayuran akan dimakan oleh kambing dan kambing akan dimakan oleh serigala.
Deskripsi
- P =
Petani
- Sy =
Sayuran
- K =
Kambing
- Sg =
Serigala
Ruang Keadaan
- Untuk
daerah asal dan daerah seberang digambarkan. (P, Sy, K, Sg)
Keadaan Awal
- Daerah
Asal = (P, Sy, K, Sg)
- Daerah
seberang = (0, 0, 0, 0)
Tujuan
- Daerah
Asal = (0, 0, 0, 0)
- Daerah
seberang = (P, Sy, K, Sg)
Metode Penyelesaian :
a. Berikut ini adalah algoritma BFS :
- Masukkan
simpul akar ke dalam antrian Q. Jika simpul akar = simpul solusi (goal
node), maka stop.
- Jika
Q kosong, tidak ada solusi. Stop.
- Ambil
simpul v dari kepala (head) antrian, bangkitkan semua anak-anaknya. Jika v
tidak mempunyai anak lagi, kembali ke langkah 2. Tempatkan semua anak dari
v di belakang antrian.
- Jika suatu simpul anak dari v adalah simpul solusi, maka solusi telah ditemukan, kalau tidak kembali lagi ke langkah 2
b. Menggunakan algoritma DFS :
- Masukkan
simpul akar ke dalam antrian Q. Jika simpul akar = simpul solusi, maka
stop.
- Jika
Q kosong, tidak ada solusi. Stop.
- Ambil
simpul v dari kepala (head) antrian. Jika kedalaman simpul v sama dengan
batas kedalaman maksimum, kembali ke langkah 2
- Bangkitkan
semua anak dari simpul v. Jika v tidak mempunyai anak lagi, kembali ke
langkah 2. Tempatkan semua anak dari v di awal antrian Q. Jika anak dari
simpul v adalah simpul tujuan, berarti solusi telah ditemukan, kalau tidak,
kembali lagi ke langkah 2.
Metode Pencarian heuristik
Heuristik adalah sebuah teknik yang mengembangkan efisiensi
dalam proses pencarian, namum dengan kemungkinan mengorbankan kelengkapan
(completeness). Fungsi heuristik digunakan untuk mengevaluasi keadaankeadaan
problema individual dan menentukan seberapa jauh hal tersebut dapat digunakan
untuk mendapatkan solusi yang diinginkan. Jenis-jenis Heuristic
Searching:
- Generate
and Test.
- HillClimbing.
- Best
First Search.
- Alpha
Beta Prunning,Means-End-Anlysis,Constraint Satisfaction,
Simulated Anealing, dll
1. PEMBANGKITAN dan PENGUJIAN (Generate and Test)
Metode ini merupakan penggabungan
antara depth-first search dengan pelacakan mundur (backtracking), yaitu bergerak
kebelakang menuju pada suatu keadaan awal. Algoritma:
- Bangkitkan suatu kemungkinan solusi (membangkitkan
suatu tititk tertentu atau lintasan tertentu dari keadaan awal).
- Uji untuk melihat apakah node tersebut benar-benar
merupakan solusinya dengan cara membandingkan node terebut atau node akhir
dari suatu lintasan yang dipilih dengan kumpulan tujuan yang
diharapkan.
- Jika solusi ditemukan, keluar. Jika tidak,
ulangi kembali langkah pertama.
Contoh:
“Travelling Salesman
Problem (TSP)” Seorang salesman ingin mengunjungi n kota. Jarak antara
tiap-tiap kota sudah diketahui. Kita ingin mengetahui ruter terpendek dimana
setaip kota hanya boleh dikkunjungi tepat
1 kal i. Misalkan ada 4 kota dengan jarak antara tiap-tiap kota seperti
gambar di bawah ini:
Penyelesaian dengan
metode Generate and Test
2. PENDAKIAN BUKIT
(Hill Climbing)
Metode ini hampir sama dengan metode pembangkitan dan
pengujian, hanya saja proses pengujian dilakukan dengan menggunakan fungsi
heuristic. Pembangkitan keadaan berikutnya tergantung pada feedback dari
prosedur pengetesan. Tes yang berupa fungsi heuristic ini akan menunjukkan
seberapa baiknya nilai terkaan yang diambil terhadap keadaan-keadaan lainnya
yang mungkin.
Algoritma Simple
HillClimbing
Kerjakan langkah-langkah berikut sampai solusinya ditemukan
atau sampai tidak ada operator baru yang akan diaplikasikan pada keadaan
sekarang:
- Cari
operator yang belum pernah digunakan; gunakan operator ini untuk
mendapatkan keadaan yang baru.
- Evaluasi
keadaan baru tersebut :
- Jika
keadaan baru merupakan tujuan, keluar
- Jika
bukan tujuan, namun nilainya lebih baik dari pada keadaan sekarang, maka
jadikan keadaan baru tersebut menjadi keadaan sekarang.
- Jika
keadaan baru tidak lebih baik daripada keadaan sekarang, maka lanjutkan
iterasi.
Pada simple hill
climbing, ada 3 masalah yang mungkin:
- Algoritma
akan berhenti kalau mencapai nilai optimum local
- Urutan
penggunaan operator akan sangat berpengaruh pada penemuan solusi
- Tidak
diijinkan untuk melihat satupun langkah sebelumnya.
Contoh: TSP dengan Simple
Hill Climbing
Disini ruang keadaan berisi semua kemungkinan lintasan yang
mungkin. Operator digunakan untuk menukar posisi kota-kota yang bersebelahan.
Apabila ada n kota, dan kita ingin mencari kombinasi l intasan dengan menukar
posisi urutan 2 kota, maka kita akan mendapatkan sebanyak:
atau sebanyak 6 kombinasi (lihat gambar dibawah). Fungsi
heuristic yang digunakan adalah panjang lintasan yang terjadi
Sumber:
http://fryunfirst.blogspot.co.id/2015/06/pencarian-heuristik-heuristic-search.html
http://azizmusyaffaa.blogspot.co.id/2016/10/breadth-first-search-depth-first-search.html
http://www.academia.edu/14504268/KECERDASAN_BUATAN_Simple_Hill_Climbing
Komentar
Posting Komentar