COBIT
Audit Teknologi Sistem Informasi
COBIT
1. Pendahuluan
COBIT
Aslan Walio
(11115092)
Kharis Maulana (13115727)
Raditya Wrahastirta (15115511)
Kelas : 4KA23
Dosen : Qomariyah
1. Pendahuluan
Sistem informasi merupakan dasar bagi jalannya bisnis saat ini. Di banyak
industri, kelangsungan hidup perusahaan sangatlah sulit tanpa penggunaan luas
dari teknologi informasi. Sistem informasi menjadi lebih penting dalam membantu
jalannya perusahaan dalam ekonomi global. Organisasi mencoba untuk menjadi
lebih kompetitif dan efisien dengan mengubah dirinya menjadi perusahaan digital
yang menggunakan teknologi digital dalam proses bisnis inti, hubungan
pelanggan, pemasok dan karyawan. Bisnis saat ini menggunakan sistem informasi
untuk mencapai tujuan utama organisasi : keunggulan operasional, produk baru,
pelayanan dan model bisnis, hubungan pelanggan-pemasok, meningkatkan proses
pengambilan keputusan, keunggulan kompetitif dan kelangsungan hidup dari hari
ke hari” (Kenneth C. Laudon, 2012).
Information Systems Audit and Control Association (ISACA)
mengembangkan kerangka Control Objective for Information and Related Technology
(COBIT). COBIT menggabungkan standar-standar pengendalian dari banyak sumber
berbeda ke dalam sebuah kerangka tunggal yang memungkinkan : manajemen untuk
membuat tolok ukur praktik-praktik adanya keamanan dan pengendalian lingkungan
TI, para pengguna layanan TI dijamin dengan adanya keamanan dan pengendalian
yang memadai, dan para auditor memperkuat opini pengendalian internal dan
mempertimbangkan masalah keamanan TI dan pengendalian yang dilakukan. Kerangka
COBIT 5 menjelaskan praktik-praktik terbaik untuk tata kelola dan manajemen TI
yang efektif.
2.
Landasan Teori
COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)
merupakan audit sistem informasi dan dasar pengendalian yang dibuat oleh
Information Systems Audit and Control Association (ISACA) dan IT Governance
Institute (ITGI) pada tahun 1992.
COBIT Framework adalah standar kontrol yang umum terhadap teknologi
informasi, dengan memberikan kerangka kerja dan kontrol terhadap teknologi
informasi yang dapat diterima dan diterapkan secara internasional.
COBIT bermanfaat bagi manajemen untuk membantu menyeimbangkan
antara resiko dan investasi pengendalian dalam sebuah lingkungan IT yang sering
tidak dapat diprediksi. Bagi user, ini menjadi sangat berguna untuk memperoleh
keyakinan atas layanan keamanan dan pengendalian IT yang disediakan oleh pihak
internal atau pihak ketiga. Sedangkan bagi Auditor untuk mendukung atau
memperkuat opini yang dihasilkan dan memberikan saran kepada manajemen atas
pengendalian internal yang ada.
Sejarah
COBIT
COBIT pertama kali diterbitkan
pada tahun 1996, kemudian edisi kedua dari COBIT diterbitkan pada tahun 1998.
Pada tahun 2000 dirilis COBIT 3.0 dan COBIT 4.0 pada tahun 2005. Kemudian COBIT
4.1 dirilis pada tahun 2007 dan saat ini COBIT yang terakhir dirilis adalah
COBIT 5.0 yang dirilis pada tahun 2012.
COBIT merupakan kombinasi dari
prinsip-prinsip yang telah ditanamkan yang dilengkapi dengan balance scorecard
dan dapat digunakan sebagai acuan model (seperti COSO) dan disejajarkan dengan
standar industri, seperti ITIL, CMM, BS779, ISO 9000.
Kerangka Kerja COBIT
Kerangka kerja COBIT terdiri
atas beberapa arahan/pedoman, yakni:
A.
Control Objectives
Terdiri atas 4 tujuan pengendalian
tingkat-tinggi (high-level control objectives) yang terbagi dalam 4 domain,
yaitu : Planning & Organization , Acquisition &
Implementation , Delivery & Support , dan Monitoring
& Evaluation.
B.
Audit Guidelines
Berisi sebanyak 318 tujuan-tujuan pengendalian yang bersifat rinci
(detailed control objectives) untuk membantu para auditor dalam
memberikan management assurance dan/atau saran perbaikan.
C. Management Guidelines
Berisi arahan, baik secara
umum maupun spesifik, mengenai apa saja yang mesti , terutama agar dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
· Sejauh mana TI harus bergerak
atau digunakan, dan apakah biaya TI yang dikeluarkan sesuai dengan manfaat yang
dihasilkannya.
·
Apa saja indikator untuk suatu
kinerja yang bagus.
· Apa saja faktor atau kondisi yang
harus diciptakan agar dapat mencapai sukses ( critical success
factors ).
· Apa saja risiko-risiko yang
timbul, apabila kita tidak mencapai sasaran yang ditentukan.
·
Bagaimana dengan perusahaan
lainnya, apa yang mereka lakukan.
·
Bagaimana mengukur keberhasilan
dan bagaimana pula membandingkannya.
Manfaat dan Pengguna COBIT
Secara manajerial target
pengguna COBIT dan manfaatnya adalah :
A.
Direktur dan Eksekutif
Untuk memastikan manajemen mengikuti dan mengimplementasikan
strategi searah dan sejalan dengan TI.
B. Manajemen
·
Untuk mengambil keputusan
investasi TI.
·
Untuk keseimbangan resiko dan
kontrol investasi.
·
Untuk benchmark lingkungan TI
sekarang dan masa depan.
C. Pengguna
Untuk memperoleh jaminan keamanan dan control
produk dan jasa yang dibutuhkan secara internal maupun eksternal.
D. Auditors
·
Untuk memperkuat opini untuk
manajemen dalam control internal.
·
Untuk memberikan saran pada
control minimum yang diperlukan.
Lingkup kriteria informasi
yang sering menjadi perhatian dalam COBIT
A. Effectiveness
Pada sejauh mana
efektifitas informasi dikelola dari data-data yang diproses oleh sistem
informasi yang dibangun.
B. Efficiency
Menitikberatkan
pada sejauh mana efisiensi investasi terhadap informasi yang diproses oleh
sistem.
C. Confidentiality
Menitikberatkan
pada pengelolaan kerahasiaan informasi secara hierarkis.
D. Integrity
Menitikberatkan pada integritas data/informasi dalam
sistem.
E. Availability
Menitikberatkan pada ketersediaan data/informasi dalam
sistem informasi.
F. Compliance
Menitikberatkan
pada kesesuaian data/informasi dalam sistem informasi.
G. Reliability
Menitikberatkan
pada kemampuan/ketangguhan sistem informasi dalam pengelolaan data/informasi.
Kelebihan COBIT
Ø Efektif dan Efisien
Berhubungan dengan informasi yang relevan dan berkenaan dengan proses
bisnis, dan sebaik mungkin informasi dikirim tepat waktu, benar, konsisten, dan
berguna.
Ø Rahasia
Proteksi terhadap informasi yang sensitif dari akses yang tidak bertanggung jawab.
Proteksi terhadap informasi yang sensitif dari akses yang tidak bertanggung jawab.
Ø Integritas
Berhubungan dengan ketepatan dan kelengkapan dari sebuah informasi.
Berhubungan dengan ketepatan dan kelengkapan dari sebuah informasi.
Ø Ketersediaan
Berhubungan dengan tersedianya informasi ketika dibutuhkan oleh proses bisnis sekarang dan masa depan.
Berhubungan dengan tersedianya informasi ketika dibutuhkan oleh proses bisnis sekarang dan masa depan.
Ø Kepatuhan Nyata
Berhubungan dengan penyediaan informasi yang sesuai untuk manajemen.
Kekurangan COBIT
Ø COBIT hanya memberikan panduan
kendali dan tidak memberikan panduan implementasi operasional. Dalam
memenuhi kebutuhan COBIT dalam lingkungan operasional, maka perlu diadopsi
berbagai framework tata kelola operasional seperti ITIL (The Information
Technology Infrastructure Library) yang merupakan sebuah kerangka pengelolaan
layanan TI yang terbagi ke dalam proses dan fungsi.
Ø Kerumitan penerapan. Apakah
semua control objective dan detailed control objective harus diadopsi, ataukah
hanya sebagian saja? Bagaimana memilihnya?
Ø COBIT hanya berfokus pada kendali
dan pengukuran.
Ø COBIT kurang dalam memberikan
panduan keamanan namun memberikan wawasan umum atas proses TI pada organisasi
daripada ITIL misalnya.
Framework COBIT terdiri dari
34 high-level control objective, dimana tiap-tiap IT proses dikelompokkan dalam
empat domain utama:
1. Planning and Organization
Mencakup strategi dan taktik
yang menyangkut identifikasi tentang bagaimana TI dapat memberikan kontribusi
terbaik dalam pencapaian tujuan bisnis organisasi sehingga terbentuk sebuah
organisasi yang baik dengan infrastruktur teknologi yang baik pula.
Ø PO1 Define
a strategic information technology plan
Ø PO2 Define
the information architecture
Ø PO3 Determine
the technological direction
Ø PO4 Define
the IT organisation and relationships
Ø PO5 Manage
the investment in information technology
Ø PO6 Communicate
management aims and direction
Ø PO7 Manage
human resources
Ø PO8 Ensure
compliance with external requirements
Ø PO9 Assess
risks
Ø PO10 Manage projects
Ø PO11 Manage quality
2. Acquisition and Implementation
Identifikasi solusi TI dan
kemudian diimplementasikan dan diintegrasikan dalam proses bisnis untuk
mewujudkan strategi TI.
·
AI1 Identify
automated solutions
·
AI2 Acquire
and maintain application software
·
AI3 Acquire
and maintain technology infrastructure
·
AI4 Develop
and maintain IT procedures
·
AI5 Install
and accredit systems
·
AI6 Manage
changes
3. Delivery and Support
Domain yang berhubungan dengan
penyampaian layanan yang diinginkan, yang terdiri dari operasi pada sistem
keamanan dan aspek kesinambungan bisnis sampai dengan pengadaan training.
§ DS1 Define
and manage service levels
§ DS2 Manage
third-party services
§ DS3 Manage
performance and capacity
§ DS4 Ensure
continuous service
§ DS5 Ensure
systems security
§ DS6 Identify
and allocate costs
§ DS7 Educate
and train users
§ DS8 Assist
and advise customers
§ DS9 Manage
the configuration
§ DS10 Manage
problems and incidents
§ DS11 Manage data
§ DS12 Manage
facilities
§ DS13 Manage
operations
4. Monitoring
Semua proses TI perlu dinilai secara teratur dan
berkala bagaimana kualitas dan kesesuaiannya dengan kebutuhan kontrol
§ M1 Monitor the process
§ M2 Assess internal control
adequacy
§ M3 Obtain independent assurance
§ M4 Provide for independent audit
COBIT Maturity Model
COBIT menyediakan parameter
untuk penilaian setinggi dan sebaik apa pengelolaan IT pada suatu organisasi
dengan menggunakan maturity models yang bisa digunakan untuk penilaian
kesadaran pengelolaan (management awareness) dan tingkat kematangan (maturity
level). COBIT mempunyai model kematangan (maturity models) untuk mengontrol
proses-proses IT dengan menggunakan metode penilaian (scoring) sehingga suatu
organisasi dapat menilai proses-proses IT yang dimilikinya dari skala
nonexistent sampai dengan optimised (dari 0 sampai 5), yaitu:
0: Non Existen,
1: Initial,
2: Repetable,
3: Defined,
4: Managed dan
5: Optimized
Studi Kasus : Penerapan Framework COBIT Untuk Identifikasi Tingkat
Kematangan Tata Kelola Teknologi Informasi
Pengelolaan
sistem informasi yang tepat akan berdampak pada suatu instansi dalam mencapai
target tujuannya. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
khususnya di bidang IT sangat berperan dalam mendukung kemajuan suatu
organisasi.
Teknologi
Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan
tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi informasi diaplikasikan dalam
suatu organisasi akan mempengaruhi seberapa jauh organisasi tersebut telah
mencapai visi, misi, ataupun tujuan strategisnya.
Agar
implementasi IT Governance pada Fakultas dapat berlangsung secara efektif,
organisasi harus dapat mengevaluasi dan menilai sejauh mana IT Governance yang
sekarang berlangsung dan mengidentikasi peningkatan yang dapat dilakukan. Hal
tersebut berlaku pada semua proses yang dikelola yang terkandung dalam TI dan
proses IT Governance itu sendiri. Pada
penelitian pengunaan model maturity
dalam hal ini akan memudahkan dalam penilaian dengan cara pendekatan
yang terstruktur terhadap skala yang mudah dimengerti dan konsisten .
Berkaitan
dengan IT Governance, diperlukan adanya sebuah mekanisme audit terhadap
pengelolaan teknologi informasi. Secara umum kerangka kerja tata kelola TI
serta pengendalian yang dibutuhkan untuk mencapainya disediakan oleh framework
COBIT (Control Objective for Information and related Technology). Pada
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tata kelola IT dan melakukan
pengukuran maturity level tata kelola IT di Fasilkom Unwidha agar memberikan
pelayanan yang maksimal dan didukung oleh pengelolaan manajemen yang handal
sehingga dapat tercapai tujuan organisasi seperti yang diharapkan.
Metode
penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif, prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif. Dalam penelitian ini akan digunakan studi kasus
Fakultas Ilmu Komputer yang bertipe deskriptif dengan tujuan agar peneliti
mendapatkan gambaran yang sejelas mungkin mengenai proses tata kelola TI,
terutama yang berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi.
Metode
analisis data yang dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja yang terdapat
dalam Cobit 4.1. Berikut adalah beberapa tahapan yang akan dilakukan dalam analisis
data :
·
Tahap 1 – Gain
Understanding.
·
Tahap 2 – Study
Literatur.
·
Tahap 3 –
Desain Penelitian.
·
Tahap 4 –
Pengolahan Data.
·
Tahap 5 – Tahap
Analisis Data.
·
Tahap 6 –
Penyusunan Laporan.
3.
Daftar Pustaka
·
https://www.kompasiana.com/dwisantoso_vcc/567fe81390fdfd5d0956ffba/makalah-manfaat-penggunaan-cobit?page=all
·
https://www.kajianpustaka.com/2014/02/pengertian-sejarah-dan-komponen-cobit.html
·
http://bobyarif14.blogspot.com/2017/10/makalah-it-governance-framework-cobit.html
·
Penerapan
Framework COBIT untuk Identifikasi Tingkat Kematangan Tata Kelola Teknologi
Informasi: Studi Kasus di Fasilkom Unwidha oleh Agustinus Suradi dan Sri
Wiyanta
Komentar
Posting Komentar