Perbandingan Framework ASL, BiSL, dan MOF
Perbandingan Framework ASL, BiSL, dan MOF
Aslan
Walio (11115092)
Kharis
Maulana (13115727)
Raditya
Wrahastirta (15115511)
Kelas
: 4KA23
Dosen
: Qomariyah
I. Pendahuluan
Manajemen
Layanan Sistem Informasi atau IT Service Management (ITSM) adalah
istilah umum untuk menggambarkan pendekatan untuk merancang, menghasilkan,
mengelola dan meningkatkan penggunaan teknologi informasi yang digunakan dalam perusahaan.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua proses, sumber daya manusia dan
teknologi berada pada tempat/berjalan dengan benar sehingga organisasi dapat
mencapai tujuan bisnisnya.
ITSM adalah proses layanan bisnis dengan fokus utama pada pelayanan terbaik kepada konsumen. ITSM dibuat untuk mengukur sebuah proses dengan memberikan sebuah solusi kepada konsumen daripada hal teknis seperti development. ITSM mengukur efisiensi operasional dalam memberikan solusi dan bagaimana mengelola sistem ini agar memenuhi harapan yang diinginkan.
Jadi, ITSM adalah sebuah teknologi informasi yang dignakan dalam suatu Perusahaan guna meningkatkan efisiensi operasional dalam memberikan solusi dan bagaimana mengelola sistem agar memenuhi suatu target.
dalam ITSM, terdapat beberapa Kerangka Kerja (Framework) diantara nya adalah:
ITSM adalah proses layanan bisnis dengan fokus utama pada pelayanan terbaik kepada konsumen. ITSM dibuat untuk mengukur sebuah proses dengan memberikan sebuah solusi kepada konsumen daripada hal teknis seperti development. ITSM mengukur efisiensi operasional dalam memberikan solusi dan bagaimana mengelola sistem ini agar memenuhi harapan yang diinginkan.
Jadi, ITSM adalah sebuah teknologi informasi yang dignakan dalam suatu Perusahaan guna meningkatkan efisiensi operasional dalam memberikan solusi dan bagaimana mengelola sistem agar memenuhi suatu target.
dalam ITSM, terdapat beberapa Kerangka Kerja (Framework) diantara nya adalah:
- Information
Technology Infrastructure Library (ITIL)
- Control
Objectives for Information and Related Technology(COBIT)
- Software
Maintenance Maturity Model
- PRM-IT
IBM’s Process Reference Model for IT
- Application
Services Library (ASL)
- Business
Information Services Library (BiSL)
- Microsoft
Operations Framework (MOF)
- eSourcing
Capability Model for Service Providers (Escm-sp) dan eSourcing Capability
Model for Client Organizations (eSCM-CL) dari ITSqc for
Sourcing Management
Dalam kesempatan kali ini, yang akan saya bahas adalah : ASL, BISL, dan MOF
II. Pengertian
ASL, BiSL, MOF
1. Microsoft
Operations Framework (MOF)
MOF adalah
sekumpulan prinsip, teknik, dan model teruji di lapangan (best practices)
untuk mengelola layanan TI, dengan tujuan:
- Mencapai target service level: availability, reliability, supportability, managability.
- Menciptakan infrastruktur TI yang adaptif.
MOF
mencakup SDM, proses/prosedur, dan teknologi. MOF dikembangkan dari IT
Infrastructure Library dari OGC di Inggris. Microsoft
Operations Framework (MOF) terdiri dari best practice, prinsip, dan kegiatan
yang memberikan panduan komprehensif untuk mencapai kehandalan untuk solusi dan
layanan Teknologi Informasi (TI). MOF menyelenggarakan kegiatan dan proses TI
dalam fungsi manajemen layanan (SMF), yang berlangsung dalam siklus hidup yang
terdiri dari tahapan perencanaan, penyampaian, operasional, dan pengelolaan.
ISO/IEC 20000 menunjukkan bahwa organisasi berorientasi pada kualitas dengan memberikan
layanan TI yang efisien dan efektif. ISO/IEC 20000 terdiri dari ISO/IEC 20000-1
dan ISO/IEC 20000-2. ISO/IEC 20000-1 adalah spesifikasi auditable dengan
mendefinisikan persyaratan untuk sertifikasi. Sedangkan ISO/IEC 20000-2 adalah
kode praktek yang berisi rekomendasi dan bimbingan untuk membantu organisasi
mencapai sertifikasi.
- Adapun Tujuan MOF Sebagai Panduan ISO/IEC 20000 :
- Mengetahui hubungan tahapan MOF dengan komponen dalam ISO/IEC 20000.
- Mengetahui dukungan MOF terhadap persyaratan standar ISO/IEC 20000.
- Perubahan MOF yang mendukung persyaratan ISO/IEC 20000.
Prinsip Dasar MOF :
- Kegiatan yang terstruktur
- Memudahkan koordinasi dan perencanaan.
- Penyempurnaan iteratif dengan siklus cepat.
- Manajemen berbasis review (evaluasi)
- Review dilakukan pada akhir tahapan-tahapan dalam siklus iterasi.
- Aspek manajemen resiko terkandung dalam prosedur pengelolaan.
Struktur MOF
2. Business Information Services Library
(BiSL)
BiSL awalnya dikembangkan di Belanda oleh RCC / Roccade
Atribit. Ini pertama kali dijelaskan oleh Deurloo c.s. dalam sebuah artikel
"Model voor Functioneel Beheer", dalam 'IT Beheer Jaarboek' edisi
tahun Belanda, halaman 131-140 (ed. J. van Bon, Ten Hagen & Stam
Uitgevers). Kemudian, diadopsi oleh ASL-BiSL Foundation, yang didirikan pada
tahun 2002. Tubuh pengetahuan tentang BiSL saat ini adalah domain publik.
Business Information Services Library (BiSL),
sebelumnya dikenal sebagai Business Information Service Management Library,
adalah kerangka kerja yang digunakan untuk manajemen informasi.
BiSL adalah standar domain publik sejak tahun 2005, diatur
oleh ASL BiSL foundation (sebelumnya ASL Foundation). Kerangka kerja
menggambarkan standar untuk proses dalam manajemen informasi bisnis pada
tingkat strategi, manajemen dan operasi. [1] BiSL terkait erat dengan kerangka
ITIL dan ASL, namun perbedaan utama antara kerangka ini adalah bahwa ITIL dan
ASL fokus pada sisi pasokan informasi (tujuan organisasi TI), sedangkan BiSL
berfokus pada sisi permintaan (timbul dari organisasi pengguna akhir / end user)
3. Application
Service Library (ASL)
ASL kepanjangan dari Application Service Library. Kumpulan
dari pedoman praktek terbaik tentang pengelolaan pengembangan dan pemeliharaan
aplikasi.
ASL adalah sebuah framework untuk proses manajemen aplikasi.
ASL adalah domain publik standar untuk manajemen aplikasi. ASL adalah standar
yang independen, terpisah dari IT Infrastructure Library (ITIL), tetapi terkait
dengannya dalam pengertian kepatuhan terhadap standar-standar untuk mengelola
proses dan memberikan keterkaitan yang erat, kepatuahan dari kumpulan publik
domain dari suatu pedoman.
ASL lebih dari sekadar framework. Karena didukung oleh
praktek-praktek terbaik yang diambil dari sejumlah organisasi. Konsep ASL akan
dikembangkan oleh yayasan dan para pendukungnya secara berkelanjutan.
Meliputi Empat Pesan Utama yaitu :
- Manajemen aplikasi, pemeliharaan dan peningkatan Sistem Informasi, menjadi semakin penting.
- Tuntutan pasar bahwa agar supaya manajemen aplikasi menjadi lebih profesional dan lebih maju, hal ini merupakan sebagian dari akibat perkembangan manajemen infrastruktur.
- Tidak ada standarisasi proses manajemen, praktik terbaik berbeda antara satu organisasi dan organisasi lainnya.
- Saat ini sudah ada framework umum untuk manajemen aplikasi yaitu Application Services Library.
Framework ASL
Framework ASL terdiri dari enam proses cluster, dibagi
menjadi tiga tingkat yaitu proses operational, managing and strategic levels
(gambar 4.1). Memilki sudut pandang jangka pendek dan menengah, sedangkan
sudut pandang proses untuk beberapa tahun ke depan. strategis menghadap ke arah
horizontal
Dukungan aplikasi klaster pada tingkat operasional bertujuan
untuk memastikan bahwa aplikasi saat ini digunakan dengan cara yang paling
efektif untuk mendukung proses bisnis, menggunakan minimal sumber daya dan
mengarah ke minimal gangguan operasional.
Proses manajemen memastikan bahwa cluster operasional
dikelola secara terpadu. Pemeliharaan aplikasi dan pembaharuan klaster
memastikan bahwa aplikasi yang dimodifikasi sesuai dengan perubahan kebutuhan,
biasanya sebagai akibat dari perubahan dalam proses bisnis, menjaga aplikasi
up-to-date. Proses menghubungkan membentuk jembatan antara organisasi
layanan cluster dan pengembangan dan pemeliharaan cluster.
Ada dua kelompok pada tingkat strategis. Tujuan dari
cluster strategi aplikasi adalah untuk mengatasi strategi jangka panjang untuk
aplikasi. Proses yang diperlukan untuk strategi jangkapanjang untuk
organisasi manajemen aplikasi dijelaskan dalam strategi organisasi manajemen
aplikasi kerangka cluster.
III. Perbandingan :
ASL mewakili 'Supply' Manajemen TI ini adalah domain yang
membangun dan menjalankan sistem informasi. Ini terdiri dari berbagai disiplin
ilmu, termasuk Manajemen Sistem, Manajemen Aplikasi (dibingkai oleh ASL),
Manajemen Fasilitas, dan Manajemen Layanan TI (dibingkai oleh ITIL).
BiSL mewakili 'Permintaan', Manajemen Informasi ini adalah
domain yang membingkai spesifikasi persyaratan fungsional yang harus diberikan
oleh layanan TI kepada pengguna akhir, pengelolaan model data perusahaan, dan
pengelolaan pengiriman layanan TI oleh manajemen TI. Manajemen Informasi
didukung oleh standar BiSL terbaru.
MOF kerangka kerja / framework dalam manajemen layanan
sistem informasi yaitu MOF yaitu kerangka kerja yang mempunyai prinsip dan
kegiatan yang dapat memberikan panduan komprehensif untuk mencapai kehandalan
untuk solusi dan juga layanan teknologi informasi.
IV. Contoh kasusnya
Pengimplementasian Business Information Service Library
(BISL) ada pada penyedia jasa untuk solusi penerapan manajemen proses bisnis
yaitu pada PT. Saltanera Teknologi. Perusahaan yang bergerak di bidang
konsultan, teknologi dan outsourcing ini memberikan jasa dalam penerapan
manajemen proses bisnis. Solusi yang di berikan oleh perusahaan ini adalah
Saltanera Dynamicflow. Saltanera Dynamicflow adalah suatu solusi BPM yang
komprehensif untuk merancang, membangun, menjalankan, mengontrol, dan
mengoptimalkan proses bisnis operasional suatu perusahaan.
Diharapkan Saltanera Dynamicflow dapat
membantu perusahaan di mulai dari tahap perancangan, pembangunan, implementasi,
monitoring hingga pada tahap improvement.
Saltanera DynamicFlow akan memberikan kekuatan pada
perusahaan melalui faktor speed (kecepatan), control (kontrol) and
adaptability (kemampuan beradaptasi) yang ditawarkan :
- Cepat
dalam perancangan, pembangunan, dan implementasi suatu proses bisnis.
- Kontrol
penuh terhadap proses yang berjalan.
- Kemudahan
dan kecepatan dalam memodifikasi suatu proses bisnis yang sedang berjalan
untuk meningkatkan performansinya.
Adapun fitur-fitur yang disediakan oleh Saltanera
Dynamicflow adalah sebagai berikut :
- Simulation
tool, kita dapat mensimulasikan rancangan proses bisnis sebelum
diimplementasi untuk membantu business analyst dalam memprediksi jalannya
proses, kebutuhan SDM, kemungkinan proses bottleneck, inefisiensi alur,
dan sebagainya.
- Graphical
Design Environment, perancangan dan pembangunan proses bisnis dapat dengan
mudah dilakukan, yaitu dengan cara visual dan drag-and-drop serta tidak
diperlukan skill programming khusus.
- Central
Processing Engine, seluruh proses bisnis yang diotomatisasi berjalan di
atas sebuah platform.
- Performance
Monitor, dapat memonitor performansi proses bisnis yang sedang berjalan
secara real-time.
- Workflow
Management, pengelolaan alur, tracking, dan approving proses dilakukan
secara otomatis.
- Closed-Loop
Process Lifecycle, memungkinkan proses yang telah diimplementasi dapat
diubah dan dimplementasi kembali dengan cepat dan mudah.
- Fully
web-based application, multi-platform, dan zero client-installation.
- Alert
System, notifikasi terhadap pengguna dapat dilakukan dengan e-mail,
instant messaging, maupun SMS untuk memudahkan kolaborasi dalam
pelaksanaan proses bisnis.
Paket produk Saltanera DynamicFlow terdiri dari lima
aplikasi yang saling berkaitan :
- DynamicFlow Simulator, DynamicFlow Simulator adalah sebuah sistem simulasi dan pemodelan proses bisnis berbentuk grafis yang mempunyai kemampuan untuk merancang suatu proses, mendeskripsikan aturan-aturan bisnisnya, mensimulasikannya secara visual, dan menguji jalannya proses bisnis sebelum diimplementasi.
- DynamicFlow
Studio, DynamicFlow Studio adalah sebuah visual development
environment yang ditujukan untuk staff IT, digunakan untuk menyempurnakan
dan melengkapi model proses bisnis hasil dari DynamicFlow Simulator dengan
aturan-aturan bisnis dan workflownya untuk selanjutnya diimplementasikan
pada DynamicFlow Automator.
- DynamicFlow
Workspace, DynamicFlow Workspace adalah aplikasi yang menjadi
antarmuka bagi end-user dalam implementasi atau pelaksanaan jalannya
proses bisnis, yang dilengkapi dengan fasilitas untuk mengetahui
tugas-tugas yang dibebankan dan alert system.
- DynamicFlow
Automator, DynamicFlow Automator adalah sebuah sistem engine untuk
mengeksekusi proses, menyediakan workflow engines untuk otomasi proses
bisnis, business rules, business metrics, dan integrasi sistem untuk
mengimplementasi hasil rancangan proses dari DynamicFlow Studio.
- DynamicFlow
Analyzer, DynamicFlow Analyzer menyediakan gambaran yang lengkap
tentang operasional proses bisnis yang telah diotomasi pada setiap waktu,
yang ditujukan untuk business analysts dan manager. DynamicFlow Analyzer
adalah sekumpulan management tool, yang di dalamnya terdapat report,
scorecard, dan visual query tool untuk membantu business analyst dan
manager dalam memonitor dan menganalisa efektifitas dan efisiensi dari
proses bisnis perusahannya.
Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Application_Services_Library
https://en.wikipedia.org/wiki/Business_Information_Services_Library
https://en.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Operations_Framework
https://www.saltanera.com/perusahaan/
Komentar
Posting Komentar